Laman

Sabtu, 29 September 2012

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL



 
Nama Mahasiswa: Risnawati

NPM : 18511594

Tanggal Pemeriksaan : 07 Juni 2012

Nama Asisten : 1. Seto
                           2. Fanny

Paraf Asisten :

1. Percobaan                          :Indera Penciuman
Nama Percobaan              : Pembauan
Nama Subjek Percobaan: Risnawati
Tempat Percobaan           :Laboratorium Psikologi Faal
a)      Tujuan Percobaan    :Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah
zat yangberupa gas, serta membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.

b)     Dasar Teori                : Secara Fisiologis , penciuman dan pengecapan
mempunyaihubungan yang erat . Secara umum keduanya digolongkan sebagai visceral sense , karena berhubungan erat sekali dengan fungsi gastrro intestinal ( pencernaan ) .
Sel – sel reseptor untuk penciuman adalah sel – sel saraf bipolar yang berasal dari susunan saraf pusat sensori . Dendritnya tidak berupa serabut , tetapi berupa batang pendek yang sama lebarnya dengan soma sel . Ujung dendrite ini agak melebar dan terdapateambut – rambut atau silia .Diantara sel – sel saraf indera ini ada sel – sel saraf penyokong yang pada ujungnya terdapat mikrovili . Sel – sel dendrite ini agak melebar dan terdapat rambut – rambut atau silia .Sel – sel ini mengeluarkan lender.
Diantara sel – sel tersebut ada muara kelenjar .getah sel – sel penyokong dan getah kelenjar itu ditutupi sel saraf indera tersebut ialah substansi yang dapat larut didalam zat cair yang menutupi sikia sel tersebut . Substansi yang berbau biasanya mempunyai 3 – 4 sampai 18 – 20 atom ( molekul – molekul ) dengan jumlah atom yang sama tetapi dengan rumus bangun yang berbeda juga berbeda baunya . Biasanya manusia dapat membedakan antara 2000 – 4000 bau . Manusia tidak dapat menbaui O2 , CO2 , dan CO . Perbedaan dalam konsentrasi dari substansi yang berbau dapat menimbulkan perbedaan dalam sensasi .
Nervus olfaktorius (saraf cranialT ) melayani ujung organ pencium . Serabut – serabut ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung yang dikenal sebagai olfaktorik hidung , nervus olfaktorius dilapisi sel – sel yang sangat khusus , yang mengeluarkan fibril – fibril halus untuk berjalin dengan serabut – serabut dari bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktorius yang pada hakekatnya merupakan bagian dari otak yang terpencil, adalah bagian yang agak berbentuk bulbus ( membesar ) dari saraf olfaktorius yang terletak diatas lempeng kroboformis tulang etmoid. Impuls – impuls bau dihantarkan oleh filum olfaktorium ke bulbus olfaktorius . Di dalam bulbus olfaktorius cabang – cabang dendrite sel mitra .Serabut –serabut dari sel berjalan melalui tructus olfaktorius dan berakhir melalui pemancar dalam dua daerah utama pada lobus tempporalis otak yang masing – masing dinamakan area olfaktoria medial dan area olfaktoria lateral , dimana impuls tersebut ditafsirkan .
Kita dapat mengidentifikasikan zat – zat yang dapat menyebabkan perangsang penciuman yaitu :
a. zat harus mudah menguap , sehingga dapat dihirup dan masuk kelubang hidung
b. zat dapat larut dalam air , sehingga ia dapat melalui muskus untuk mencapai sel olfaktoria
c. zat dapat larut dalam lipida . Hal ini diduga karena rambut olfaktoria dan ujung sel – sel olfaktooria tediri dari zat – zat lipid .
Terdapat sekitar tujuh kelas perangsang penciuman primer yaitu yang mampu merangsang sel – sel olfaktoria tertentu , yaitu kamfer / kapur barus ( amphora cecua ) , wangi / kasturi ( musky ) , bunga ( floral ) , permen ( peppermint ) ,ether ,pedas, dan busuk .
Rasa penciuman ini sangat peka , dan kepekaannya mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama .
NOTE :
·         Syaraf Kranial : Olfactory
·         Manusia dapat membedakan berbagai macam bau.Bukan karena memiliki  banyak reseptor pembau. Namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (Komponent Principle).
·         Organ Pembau hanya memiliki 7 Reseptor namun dapat membaui lebih dari 60 aroma.
·         System Olfaction dapat menerima stimulus benda-benda kimia dengan reseptornya disebut pula Chermoreseptor.
·         System Olfaction terdapat dihidungbagian atas(Concha Nasal Superior) yang peka dalam penciuman dan lebih dekat dengan syaraf Olfactorius.
1.      Penciuman pada manusia secara umum unsur yang mempengaruhi adalah: Fisik : Hidung mancung lebih sensitif terhadap bau.
2.      Fisiologis : Perempuan yang PMS lebih sensitif.

·         Kemampuan membau Makhluk Hidup tergantung :
1.      Susunan rongga hidung :Hidung mancung lebih peka.
2.         Variasi Fisiologis : Perempuan PMS dan hamil muda memiliki penciuman yang lebih peka
3.         Spesies : Anjing (Karena kemampuan yang survival tergantung terhadap pembauan)
4.          Konsentrasi bau : Bau busuk akan yang lebih tercium.

c)         Alat yang Digunakan          :Sebutir Hio, Obat Nyamuk, Dupa, Korek
Api, danbeberapa macam tabung wewangian (Lebih dari 5)

d)     Jalannya Percobaan                         :1.1Sebelum dibakar, Praktikan disuruh
terlebih dahuluuntuk mencium Hio, Obat Nyamuk, dan Dupa, kemudian Hio, Obat Nyamuk, dan Dupa dibakar dan praktikan disuruh untuk mencium bau tersebut lagi.

1.2 Asisten telah menyiapkan 5 tabung yang terdapat wewangian, praktikan disuruh untuk mencium dan menebak nama dari wewangian tersebut.

e)      Hasil Percobaan                    : 1.1 Hasil Prcobaan
Dari ke-4 bahan yang telah disediakan asisten, Hio tercium paling menyengat.

Hasil Sebenarnya
a. Hio, Dupa, dan Obat nyamuk bakar ketika dibakar akan mengeluarkan bau yang lebih kuat.
b. KarenaConcha Nasal Superiorhanya menerima rangsang benda-benda yang dapat menguap dan berwujud gas.

1.2 Hasil Percobaan
a. Bunga : Anggur
b. Parfum Mekkah  : Mawar
c. Bublegum: Bedak Bayi
d. Vanila : Vanila
e. strawberry  : Strawberry


Hasil Sebenarnya
a. Biasanya dalam hal kemampuan mengingat bau perempuan lebih baik.
b. Proporsinya dari 5 macam wewangian, wanita : 5, laki-laki : 3.
c. Hal ini disebabkan karena pada perempuan ruang dalam menerima gas ( Concha Nasal Superior).
d. Semakin tajam wanginya, semakin mudah dikenal.
e. Semakin lambat wanginya, semakin sulit dikenal.

f)       Kesimpulan                            : Hio termasuk zat yang dapat menyebabkan
perangsanganpenciuman setelah dibakar . akibat pembakaran zat tersebut bercampur dengan udara dan menguap sehingga merangsang sel – sel olfaktoria dan masuk kedaerah superior hidung , kemudian reseptor – reseptor olfaktoria memberi respon terhadap bua kemenyan tersebut. Dan dari percobaan tersebut OP juga mempunyai indera penciuman yang baik.

g)      Daftar Pustaka                      : Evelyn C.Pearce .(2000) . Anatomi dan
Fisiologi UntukParamedis.
Jakarta: PT. Gramedia

Guyton and Hall.(1997).Fisiologi Kedokteran .
Jakarta : CV. EGC








1. Percobaan                                      : Indera Pengecap
Nama Percobaan                               :Merasakan berbagai macam rasa
Nama Subjek Percobaan                  : Risnawati
Tempat Percobaan                            : Laboratorium Psikologi Faal

              a)      Tujuan Percobaan                : Memahami dan mengetahui bahwa lidah
merupaka alatpengecaprasa serta membuat peta rasa.
              b)     Dasar Teori                            : Pada lidah , permukaan bawahnya disebut
frenulumlinguage ,sebuah struktu ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidaj pada dasat mulut . Sedangkan selaput lendir ( membrane mukosa ) lidah selalu lembab , dan pada waktu sehat berwarna merah jambu . Permukaan atasnya seperti be;udru dan ditrupi papil – papil yang terdiri atas tiga jenis , yaitu :
1. papilae sirkumualata
Papilae ini adalah jenis yang terbesar dan masing – masing dikelilingi oleh semacam lekukkan sepperti parit .Papilae ini tersusun berjejer membentuk huruf U pada bagian belakang lidah .
2.papilae fungi forms
Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah , dan berbentuk jamur

3. papilae fili forms
Merupakan yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah .
Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memiliki tonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Indera Pengecap yang terdapat di lidah memiliki 4 rasa yaitu:
1.      Manis : Terdapat di puncak atau ujung
lidah.Tidak di bentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia saja. Beberapa tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa ini mencakup gula , gikol , alkohol, oldehid , keton , amida , ester , asam amino , beberapa protein kecil , asam sulforat , asam halogenasi , dan garam – garam anorganik dari timah dan berlum .
2.      Asin    : Pada tepi lidah (samping kiri
dankanan) Dibentuk oleh garam –garam yang terionisasi Kualitas rasanya berbeda – beda antara garam yang satu dengan yang lian . Karena gar, - gram juga membentuk sensai rasa yang lain. Kaitan dari garam terutama berperan membentuk rasa asin tetapi anionnya juga ikut berperan walaupun lebih kecil
3.         Asam : Pada tepi lidah (samping kiri
dankanan) Disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa , jampir sebanding dengan logaritma dari konsentrasi ion hidrigen , yaitu makin asam suatu asam , maka makin kuat sensasi yang terbentuk
4.         Pahit  : Pada pangkal lidah. Rasa pahit
seperti rasa manis , tidak hanya dibentuk oleh satu substansi kimia , tapi juga beberapa substansi yang hampir seluruhnya adalah substansi organil mencakup bitrigen , alkoloid , juibib , kofein , strinki , dan nikotin .

         Indra pengecapan lidah dilayani oleh saraf cranial kelima ( trigeminalis) , ketujuh ( facialis ) , dan kesembilan (giossopharyngeus ) . Sementara gerakkan – gerakkannya dipersyarafi oleh sataf cranial keduabelas
( hypoglossus)
         Sebagai reseptor pengecapannya adalah berupa putik kecap dimana setiap putik kecap terdiri dari sel penyangga dan sel rambut . Sel – sel indra ini berkelompok membentuk kulit gustatoril . Sel – sel ini memanjang dan meruncing pada kedua ujungnya . Ujung yang lain sebagai bulu yang pendek dan ujung lainyya terdapat cabang dendrite dan neuron yang lain , yaitu suatu neuron dipolar .
Keterangan :1. Manis
2.Asin
3. Asem
4. Pedas Manis
5. Pedas Asin
6. pedas Asem
7. pedas pahit
8. pahit                      

c)     Alat yang Digunakan            :Cotton Bud, 5-6 larutan rasa (manis, asin,
pahit, danpedas), sapu tangan (handuk kecil).
d)     Jalannya Percobaan             : Praktikan diminta untuk maju kedepan, ke
tempat yangtelahdisediakannya larutan, kemudian praktikan disuruh untuk merasakan satu persatu rasa larutan tersebut menggunakan Cotton Bud kemudian menulis rasa larutan tersebut  dicatatan praktikan.


e)      Hasil Percobaan                    :Hasil Percobaan
Larutan 1. Manis
2. Asin
3. Kecut
4. Mint
5. Kecut
6. Asem
7. Tawar
8. Pahit

Hasil Sebenarnya
Larutan : 1. Manis
2.Asin
3. Asem
4. Pedas Manis
5. Pedas Asin
6. pedas Asem
7. pedas pahit
8. pahit                




f)       Kesimpulan                            : Pada lidah , permukaan bawahnya disebut
frenulumlinguage , sebuah struktu ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidaj pada dasat mulut . Sedangkan selaput lendir ( membrane mukosa ) lidah selalu lembab , dan pada waktu sehat berwarna merah jambu . Permukaan atasnya seperti be;udru dan ditrupi papil – papil yang terdiri atas tiga jenis , yaitu :
1. papilae sirkumualata
Papilae ini adalah jenis yang terbesar dan masing – masing dikelilingi oleh semacam lekukkan sepperti parit .Papilae ini tersusun berjejer membentuk huruf U pada bagian belakang lidah .
2.papilae fungi forms
Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah , dan berbentuk jamur

3. papilae fili forms
Merupakan yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah .

g)      Daftar Pustaka                      : Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi
Universita AhmadDahlan .(1997) . Buku Pedoman Praktikun Psikologi Faal II .
Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Evelyn , C.Pearce . (2000) .Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis .
Jakarta : PT. Gramedia.