Nama
Mahasiswa: Risnawati
NPM : 18511594
Tanggal
Pemeriksaan : 07
Juni 2012
|
Nama Asisten :
1.
Seto
2.
Fanny
Paraf Asisten
:
|
1.
Percobaan :Indera
Penciuman
Nama Percobaan : Pembauan
Nama Subjek Percobaan:
Risnawati
Tempat Percobaan :Laboratorium
Psikologi Faal
a) Tujuan Percobaan :Untuk membuktikan bahwa
zat yang dibaui adalah
zat yangberupa gas, serta membedakan
beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
b) Dasar Teori : Secara
Fisiologis , penciuman dan pengecapan
mempunyaihubungan
yang erat . Secara umum keduanya digolongkan sebagai visceral sense , karena berhubungan erat sekali dengan fungsi gastrro intestinal ( pencernaan ) .
Sel – sel reseptor untuk penciuman
adalah sel – sel saraf bipolar yang
berasal dari susunan saraf pusat sensori
. Dendritnya tidak berupa serabut , tetapi berupa batang pendek yang sama
lebarnya dengan soma sel . Ujung dendrite ini agak melebar dan
terdapateambut – rambut atau silia .Diantara
sel – sel saraf indera ini ada sel – sel saraf penyokong yang pada ujungnya
terdapat mikrovili . Sel – sel dendrite ini agak melebar dan terdapat
rambut – rambut atau silia .Sel – sel
ini mengeluarkan lender.
Diantara sel – sel tersebut ada
muara kelenjar .getah sel – sel penyokong dan getah kelenjar itu ditutupi sel
saraf indera tersebut ialah substansi yang dapat larut didalam zat cair yang
menutupi sikia sel tersebut .
Substansi yang berbau biasanya mempunyai 3 – 4 sampai 18 – 20 atom ( molekul –
molekul ) dengan jumlah atom yang sama tetapi dengan rumus bangun yang berbeda
juga berbeda baunya . Biasanya manusia dapat membedakan antara 2000 – 4000 bau
. Manusia tidak dapat menbaui O2 , CO2 , dan CO . Perbedaan dalam konsentrasi
dari substansi yang berbau dapat menimbulkan perbedaan dalam sensasi .
Nervus
olfaktorius (saraf
cranialT ) melayani ujung organ
pencium . Serabut – serabut ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung
yang dikenal sebagai olfaktorik
hidung , nervus olfaktorius dilapisi
sel – sel yang sangat khusus , yang mengeluarkan fibril – fibril halus untuk berjalin dengan serabut – serabut dari bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktorius yang
pada hakekatnya merupakan bagian dari otak yang terpencil, adalah bagian yang
agak berbentuk bulbus ( membesar )
dari saraf olfaktorius yang terletak
diatas lempeng kroboformis tulang etmoid. Impuls – impuls bau dihantarkan
oleh filum olfaktorium ke bulbus olfaktorius . Di dalam bulbus olfaktorius cabang – cabang dendrite sel mitra .Serabut –serabut
dari sel berjalan melalui tructus
olfaktorius dan berakhir melalui pemancar dalam dua daerah utama pada lobus tempporalis otak yang masing –
masing dinamakan area olfaktoria
medial dan area olfaktoria lateral ,
dimana impuls tersebut ditafsirkan .
Kita dapat mengidentifikasikan zat –
zat yang dapat menyebabkan perangsang penciuman yaitu :
a. zat
harus mudah menguap , sehingga dapat dihirup dan masuk kelubang hidung
b. zat
dapat larut dalam air , sehingga ia dapat melalui muskus untuk mencapai sel olfaktoria
c. zat
dapat larut dalam lipida . Hal ini
diduga karena rambut olfaktoria dan
ujung sel – sel olfaktooria tediri dari zat – zat lipid .
Terdapat sekitar tujuh kelas
perangsang penciuman primer yaitu yang mampu merangsang sel – sel olfaktoria tertentu , yaitu kamfer /
kapur barus ( amphora cecua ) , wangi
/ kasturi ( musky ) , bunga ( floral ) , permen ( peppermint ) ,ether ,pedas, dan busuk .
Rasa penciuman ini sangat peka , dan
kepekaannya mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu
yang lama .
NOTE
:
·
Syaraf
Kranial : Olfactory
·
Manusia dapat membedakan berbagai macam
bau.Bukan karena memiliki banyak
reseptor pembau. Namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip
komposisi (Komponent Principle).
·
Organ Pembau hanya memiliki 7 Reseptor
namun dapat membaui lebih dari 60 aroma.
·
System
Olfaction dapat menerima stimulus benda-benda kimia dengan
reseptornya disebut pula Chermoreseptor.
·
System
Olfaction terdapat dihidungbagian atas(Concha Nasal Superior) yang peka dalam penciuman dan lebih dekat
dengan syaraf Olfactorius.
1. Penciuman
pada manusia secara umum unsur yang mempengaruhi adalah: Fisik
: Hidung mancung lebih sensitif terhadap bau.
2. Fisiologis
: Perempuan yang PMS lebih sensitif.
·
Kemampuan membau Makhluk Hidup
tergantung :
1. Susunan
rongga hidung :Hidung mancung lebih peka.
2.
Variasi Fisiologis : Perempuan PMS dan
hamil muda memiliki penciuman yang lebih peka
3.
Spesies : Anjing (Karena kemampuan yang
survival tergantung terhadap pembauan)
4.
Konsentrasi bau : Bau busuk akan yang lebih
tercium.
c)
Alat
yang Digunakan :Sebutir
Hio, Obat Nyamuk, Dupa, Korek
Api, danbeberapa macam tabung wewangian
(Lebih dari 5)
d)
Jalannya
Percobaan :1.1Sebelum
dibakar, Praktikan disuruh
terlebih dahuluuntuk mencium
Hio, Obat Nyamuk, dan Dupa, kemudian Hio, Obat Nyamuk, dan Dupa dibakar dan
praktikan disuruh untuk mencium bau tersebut lagi.
1.2 Asisten telah
menyiapkan 5 tabung yang terdapat wewangian, praktikan disuruh untuk mencium
dan menebak nama dari wewangian tersebut.
e)
Hasil
Percobaan :
1.1 Hasil Prcobaan
Dari ke-4 bahan yang telah disediakan
asisten, Hio tercium paling menyengat.
Hasil
Sebenarnya
a. Hio, Dupa, dan Obat
nyamuk bakar ketika dibakar akan mengeluarkan bau yang lebih kuat.
b. KarenaConcha Nasal Superiorhanya menerima
rangsang benda-benda yang dapat menguap dan berwujud gas.
1.2
Hasil Percobaan
a.
Bunga : Anggur
b.
Parfum Mekkah : Mawar
c.
Bublegum: Bedak Bayi
d.
Vanila : Vanila
e.
strawberry : Strawberry
Hasil
Sebenarnya
a. Biasanya dalam hal
kemampuan mengingat bau perempuan lebih baik.
b. Proporsinya dari 5
macam wewangian, wanita : 5, laki-laki : 3.
c. Hal ini disebabkan
karena pada perempuan ruang dalam menerima gas ( Concha Nasal Superior).
d. Semakin tajam
wanginya, semakin mudah dikenal.
e. Semakin lambat
wanginya, semakin sulit dikenal.
f) Kesimpulan : Hio termasuk zat yang dapat
menyebabkan
perangsanganpenciuman
setelah dibakar . akibat pembakaran zat tersebut bercampur dengan udara dan
menguap sehingga merangsang sel – sel olfaktoria
dan masuk kedaerah superior hidung , kemudian reseptor – reseptor olfaktoria
memberi respon terhadap bua kemenyan tersebut. Dan dari percobaan tersebut OP juga
mempunyai indera penciuman yang baik.
g) Daftar Pustaka :
Evelyn C.Pearce .(2000) . Anatomi dan
Fisiologi UntukParamedis.
Jakarta:
PT. Gramedia
Guyton and Hall.(1997).Fisiologi Kedokteran .
Jakarta
: CV. EGC
1.
Percobaan : Indera Pengecap
Nama
Percobaan :Merasakan
berbagai macam rasa
Nama
Subjek Percobaan : Risnawati
Tempat
Percobaan :
Laboratorium Psikologi Faal
a) Tujuan Percobaan :
Memahami
dan mengetahui bahwa lidah
merupaka alatpengecaprasa serta membuat
peta rasa.
b) Dasar Teori : Pada lidah , permukaan bawahnya
disebut
frenulumlinguage ,sebuah struktu ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidaj pada dasat mulut . Sedangkan selaput lendir ( membrane mukosa ) lidah selalu lembab ,
dan pada waktu sehat berwarna merah jambu . Permukaan atasnya seperti be;udru
dan ditrupi papil – papil yang terdiri atas tiga jenis , yaitu :
1.
papilae sirkumualata
Papilae ini adalah jenis yang terbesar dan
masing – masing dikelilingi oleh semacam lekukkan sepperti parit .Papilae ini tersusun berjejer membentuk
huruf U pada bagian belakang lidah .
2.papilae fungi forms
Menyebar
pada permukaan ujung dan sisi lidah , dan berbentuk jamur
3.
papilae fili forms
Merupakan
yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah .
Di dalam setiap papila
terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap tunas pengecap
terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang
dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor
dan memiliki tonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap. Setiap
tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Indera
Pengecap yang terdapat di lidah memiliki 4 rasa yaitu:
1.
Manis : Terdapat di puncak atau ujung
lidah.Tidak
di bentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia saja. Beberapa tipe
substansi kimia yang menyebabkan rasa ini mencakup gula , gikol , alkohol, oldehid , keton , amida , ester , asam amino ,
beberapa protein kecil , asam sulforat ,
asam halogenasi , dan garam – garam
anorganik dari timah dan berlum .
2.
Asin :
Pada tepi lidah (samping kiri
dankanan)
Dibentuk oleh garam –garam yang terionisasi Kualitas rasanya berbeda – beda
antara garam yang satu dengan yang lian . Karena gar, - gram juga membentuk sensai
rasa yang lain. Kaitan dari garam terutama berperan membentuk rasa asin tetapi
anionnya juga ikut berperan walaupun lebih kecil
3.
Asam : Pada tepi lidah (samping kiri
dankanan) Disebabkan oleh
asam dan intensitas dari sensasi rasa , jampir sebanding dengan logaritma dari
konsentrasi ion hidrigen , yaitu
makin asam suatu asam , maka makin kuat sensasi yang terbentuk
4.
Pahit :
Pada pangkal lidah. Rasa pahit
seperti
rasa manis , tidak hanya dibentuk oleh satu substansi kimia , tapi juga
beberapa substansi yang hampir seluruhnya adalah substansi organil mencakup bitrigen , alkoloid , juibib , kofein ,
strinki , dan nikotin .
Indra pengecapan lidah dilayani oleh
saraf cranial kelima ( trigeminalis) , ketujuh ( facialis ) , dan kesembilan (giossopharyngeus ) . Sementara gerakkan
– gerakkannya dipersyarafi oleh sataf cranial
keduabelas
(
hypoglossus)
Sebagai reseptor pengecapannya adalah
berupa putik kecap dimana setiap putik kecap terdiri dari sel penyangga dan sel
rambut . Sel – sel indra ini berkelompok membentuk kulit gustatoril . Sel – sel ini memanjang dan meruncing pada kedua
ujungnya . Ujung yang lain sebagai bulu yang pendek dan ujung lainyya terdapat
cabang dendrite dan neuron yang lain , yaitu suatu neuron dipolar .
Keterangan
:1.
Manis
2.Asin
3. Asem
4. Pedas Manis
5. Pedas Asin
6. pedas Asem
7. pedas pahit
8. pahit
pahit, danpedas), sapu tangan (handuk
kecil).
d) Jalannya Percobaan : Praktikan
diminta untuk maju kedepan, ke
tempat yangtelahdisediakannya larutan, kemudian
praktikan disuruh untuk merasakan satu persatu rasa larutan tersebut
menggunakan Cotton Bud kemudian
menulis rasa larutan tersebut dicatatan
praktikan.
Larutan 1. Manis
2. Asin
3. Kecut
4. Mint
5. Kecut
6. Asem
7. Tawar
8. Pahit
Hasil Sebenarnya
Larutan : 1. Manis
2.Asin
3. Asem
4. Pedas Manis
5. Pedas Asin
6. pedas Asem
7. pedas pahit
8. pahit
frenulumlinguage , sebuah struktu ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidaj pada dasat mulut . Sedangkan selaput lendir ( membrane mukosa ) lidah selalu lembab ,
dan pada waktu sehat berwarna merah jambu . Permukaan atasnya seperti be;udru
dan ditrupi papil – papil yang terdiri atas tiga jenis , yaitu :
1.
papilae sirkumualata
Papilae ini adalah jenis yang terbesar dan
masing – masing dikelilingi oleh semacam lekukkan sepperti parit .Papilae ini tersusun berjejer membentuk
huruf U pada bagian belakang lidah .
2.papilae fungi forms
Menyebar
pada permukaan ujung dan sisi lidah , dan berbentuk jamur
3.
papilae fili forms
Merupakan
yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah .
Universita AhmadDahlan .(1997) . Buku Pedoman Praktikun Psikologi Faal II .
Yogyakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan
Evelyn , C.Pearce . (2000) .Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis .
Jakarta : PT. Gramedia.